Life's just a game It's just one epic holiday

Selasa, 14 Mei 2013

KONSEP PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR


  1. Konsep Perancangan Terstruktur
Permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembagan system yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan membuat pengembangan system informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan pengembangan system yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alah dan teknik supaya membuatnya berhasil.
Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alah dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan system, sehingga hasil dari system yang dikembangkan akan didaptkan system yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan system, yaitu :
  1. Pendekatan klasik (classical approach) vs pendekatan terstruktur (structured approach), dipandang dari metodologi yang digunakan.
  2. Pendekatan sepotong (Piecemal approach) vs pendekatan system (system approach), dipandang dari sasaran yang akan dicapai.
  3. Pendekatan bottom-up vs pendekatan top-down, dipandang dari cara menentukan kebutuhan system.
  4. Pendekatan system meyeluruh (total-system approach) vs pendekatan moduler (modular approach), dipandang dari cara mengembangkannya.
  5. Pendekatan lompatan jauh (great loop approach) vs Pendektan berkembang (evolutionary approach), dipandang dari teknilogi yang akan digunakan.

  • Pendekatan Klasik
      Pendekatan klasik disebut juga pendekatan tradisional atau pendekatan konvensional adalah pendekatan dalam pengembangan system yang mengikuti tahapan-tahapan pengembangan system (system life cycle) tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan system informasi yang kini semakin kompleks, dan dapat menimbulkan permasalahan seperti:
  1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
  2. Biaya perawatan atau pemeliharaan system menjadi lebih mahal.
  3. Kemungkinan kesalahan system besar.
  4. Keberhasilan system kurang terjamin.
  5. Masalah dalam penerapan system.
  • Pendekatan Terstruktur
Karena terjadi banyak permasalahan pada pendekatan klasik, maka dibutuhkan pendekatan pengembangan system yang lebih baik yang tidak hanya mengikuti tahapan system life cycle namun juga dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik. Pendekatan ini kemudian dikenal dengan pendekatan terstruktur telah dimulai dari awal tahun 1970-an. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangkan system sehingga didapatkan hasil akhir berupa system yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Beberapa metodologi pengembangan system yang terstruktur telah diperkenalkan secara luas. Metodologi pengembangan system adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep perkerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan dalam mengembangkan suatu system informasi. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Sebagian besar metodologi diperuntukkan untuk tahap desain saja, namun banyak juga yang dapati digunakan untuk tahap analisis.
  • Piecemal Approach VS System Approach
Piecemal approach merupakan pendekatan pengembangan system yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi saja. Kegiatan atau aplikasi yang dipilih tersebut, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di system informasi atau tanpa memperhatikan sasaran organisasi secara keseluruhan. System approach memperhatikan system informasi sebagai satu kesatuan terintergrasi dari masing-masing kegiatan atau aplikasinya dan menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan.
  • Bottom-up Approach VS Top-Down Approach
      Pendekatan bottom-up dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional tempat transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksti tersebut. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri pendekatan klasik. Jika pendekatan ini digunakan pada tahap analisis, disebut dengan data analysis, karena yang menjadi focus adalah data yang akan diolah terlebih dahulu.
Sedangkan pendekatan top-down sebaliknya dimulai dari level atas organisasi yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Selanjutnya, dilakukan analisis kebutuhan informasi kemudian ke penentuan input, output, basis data, prosedur-prosedur operasi, dan control. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur. Jika pendekatan ini digunakan pada tahap analisis, disebut dengan decision analysis karena yang menjadi focus adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemn terlebih dahulu.
  • Total System Approach VS Modular Approach
Total system approach merupakan pendekatan pengembangan system serentah secara menyeluruh. Pendekatan ini sulit dilakukan untuk system yang komplek karena menjadi sulit untuk dikembangkan. Modular approach berusaha memecahkan system yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. System juga akan dapat dikembangkan sesuai dengan waktu yang direncanakan mudah dipahami oleh pemakai dan mudah untuk dipelihara.
  • Great Loop Approach VS Evolutionary Approach
Great loop approach menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Hal ini mengandung risiko karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan tahun-tahun mendatang sudah menjadi using, investasinya juga mahal dan terlalu kompleks. Evolutionary approach menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja saat itu dan akan terus dikembangkan untuk masa-masa selanjutnya mengikuti kebutuhan dan sesuai dengan perkembangan teknolgo yang ada.
Konsep pengembangan system terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik ini memang relative masih baru digunakan dalam mengembangkan system informasi terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari system akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan system terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagaram).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar