ini sih sebetulnya makalah ade gue, karena temanya lumayan bagus jadi gue posting aja, check this out guys !!!
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia,
dengan lingkungan fisik manusia dapat memenuhi kebutuhan materilnya, dengan
lingkungan biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan
lingkungan sosialnya manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan
juga dapat disebut sebagai tempat manusia melakukan rutinitas kesehariannya.
Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan
manusia. Begitupun sebaliknya, manusia sangat bergantung pada sumber daya yang
ada di lingkungannya. Di antara manusia dan lingkungan hidup selalu terjadi
hubungan timbal balik. Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia dari zaman primitive sampai dengan zaman modern seperti
sekarang ini.
Persoalan lingkungan hidup mulai menjadi
permasalahan dunia karena manusia mulai merasakan dampak rusaknya lingkungan hidup
seperti banyaknya terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor,
pencemaran lingkungan dan lain sebagainya dimana hampir semua bencana alam
tersebut disebabkan oleh manusia-manusia yang tidak bertangggung jawab terhadap
lingkungan yang mereka tempati. Contoh kecil yang dapat kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari adalah masih banyaknya siswa-siswi yang membuang sampah
sembarangan yang mungkin diakibatkan oleh kurangnya rasa cinta mereka terhadap
lingkungan sekitar mereka.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa bumi ini sudah
tua, pendapat ini benar adanya bahwa bumi yang kita cintai ini sudah semakin
rapuh dan tua. Dimana kita sebagai
manusia yang ditunjuk oleh Tuhan sebagai “Khalifah” di muka bumi ini sudah seharusnya
kita-lah yang menjaga dan melestarikan bumi ini, bukan malah menghancurkannya
secara perlahan.
Banyak contoh kerusakan lingkungan hidup yang
dapat kita lihat di dunia ini akibat dari kesalahan umat manusia. Salah satu
contohnya adalah bencana alam lumpur lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Seperti
yang kita ketahui bahwa bencana lumpur
lapindo tersebut terjadi karena
kesalahan pengeboran yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas sehingga
menyebabkan aliran lumpur panas dari perut bumi yang menyebabkan tenggelamnya
daerah sekitar porong Sidoarjo. Dari contoh tersebut, apa saja akibat yang
ditimbulkan oleh bencana alam ini?
Akibat yang ditimbulkan itu antara lain yaitu yang
pertama, rusaknya ekosistem yang sudah lama terbentuk disana, hal ini jelas
terjadi karena luapan lumpur tersebut mematikan ekosistem yang sudah terbentuk
sejak lama dan menghancurkan pola ekosistem disekitarnya. Kedua, seperti yang
sudah kita bahas di atas yaitu hancurnya lingkungan fisik, lingkungan biologi
dan lingkungan social daerah yang terkena bencana lumpur lapindo. Rusaknya
lingkungan fisik dan biologi menyebabkan masyarakat yang terkena bencana lumpur
ini tidak dapat memenuhi kebutuhan materil dan jasmaninya sedangkan rusaknya
lingkungan social menyebabkan masyarakat tersebut harus dipindahkan atau
direlokasi ketempat baru dimana mereka harus beradaptasi dan membangun hubungan
baru terhadap lingkungan social baru tersebut. Dan masih banyak contoh lain
kerusakan di muka bumi ini yang disebabkan oleh tangan manusia.
Dalam kondisi yang semakin memprihatinkan seperti
sekarang ini dimana lingkungan hidup sudah menjadi isu global , perlu adanya partisipasi
aktif dari pemerintah khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk aktif secara
nyata memberikan perhatiannya terhadap kondisi lingkungan hidup yang semakin
rusak. Masyarakat, Lembaga Swadaya Maysarakat (LSM) dan pemerintah baik Negara
maju maupun Negara berkembang telah dan terus memberikan perhatian terhadap
masalah lingkungan ini. Dalam hal ini misalnya saja di Indonesia pada tanggal
24 Februari 2010 telah diadakan Konfersi Lingkungan Hidup di Nusa Dua, Bali
dimana dalam hal ini presiden mengajak masyarakat dunia untuk menyelamatkan
bumi dari kerusakan lingkungan , kemudian pada tanggal 25 Februari 2011 telah
diadakan Konferensi Internasional Pemuda di Yogyakarta yang dihadiri 144 pemuda
dari 37 negara yang menghasilkan 32 rekomendasi penanganan perubahan iklim dan
lingkungan hidup yang dituangkan dalam “Yogyakarta Youth Declaration”.
Masalah lingkungan hidup merupakan persoalan
kolektif yang membutuhkan partisipasi bersama dari seluruh komponen bangsa dan
harus ada upaya serius untuk mengatasinya, misalnya saja dengan membudayakan
kepekaan dan cinta lingkungan hidup melalui dunia pendidikan atau institusi
pendidikan seperti yang telah kita dapatkan ditingkat SMP maupun SMA dengan
nama mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dengan tujuan untuk
menginternalisasikan dan menanamkan nilai-nilai budaya yang cinta akan
lingkungan hidup.
Setiap orang diharapkan agar peduli akan lingkungan
hidup, namun kenyataannya masih banyak anggota masyarakat dalam hal ini
oknum-oknum tertentu yang belum sadar akan makna lingkungan hidup itu sendiri,
sehingga mereka melakukan hal yang memberikan dampak buruk pada lingkungan
hidup. Hal ini terbukti dari banyaknya kelompok-kelompok tertentu yang
melakukan aktivitas dengan tujuan tertentu dan meraih keuntungan
sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampaknya pada lingkungan hidup, misalnya
penebangan pohon, illegal logging, limbah industri pabrik yang tidak bertanggung jawab, pencemaran dan lain
sebagainya. Kepekaan masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup
perlu terus ditingkatkan misalnya melalui penyuluhan, penerangan, pendidikan,
penegakan hukum disertai pemberian rangsangan atau motivasi atas peran aktif
masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup.
Pada saat ini, kecintaan dan kepedulian akan
lingkungan hidup perlu untuk ditingkatkan, dengan adanya partisipasi dari
kelompok-kelompok masyarakat sangatlah penting misalnya tokoh agama, wanita,
organisasi, perkumpulan, komunitas, ataupun kelompok sosial, dan peranan para
pemuda. Dalam hal ini tentunya karena peranan pemuda juga sangat penting
sebagai generasi penerus yang akan mewarisi lingkungan hidup yang baik, dalam
hal ini peranan partisipasi melalui organisasi pecinta alam.
Dewasa ini semakin banyak organisasi pecinta alam yang
terbentuk di Negara tercinta ini seperti kelompok pecinta alam dari unit
kegiatan mahasiswa (UKM) seperti Mapala UI, sedangkan Forum tertinggi dalam
pecinta alam adalah Gladian Nasional
Pecinta Alam se – Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Semakin
parahnya kerusakan alam di dunia menyebabkan pertanyaan besar, apa yang terjadi
sehingga bumi kita yang renta ini semakin rusak?
Banyak
faktor yang menyebabkan kerusakan alam yang semakin parah, dan sebagian besar
faktor tersebut adalah akibat ulah manusia itu sendiri. Banyak manusia yang
secara sadar maupun tidak, tindakannya telah merusak bumi yang kita cintai ini.
Seperti kita telah bahas diatas, hal kecil yang tanpa kita sadari telah merusak
lingkungan adalah dengan membuang sampah sembarangan, contohnya sampah plastik.
Padahal sampah berbahan dasar plastic tersebut baru akan terurai setelah
ratusan tahun lamanya, bayangkan itu !
Lalu
langkah kongkret apa yang bisa kita ambil dan lakukan untuk menanggulangi
dampak kerusakan lingkungan yang merupakan masalah untuk seluruh dunia?Dari
pemikirian inilah kami mengambil tema makalah ini yaitu “ Cinta dan Peduli Lingkungan Hidup”.
BAB 2
ISI/PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Kerusakan
lingkungan dan dampak dari kerusakan lingkungan tersebut telah menjadi isu
global dan menjadi perhatian dunia. Banyak penelitian yang dilakukan tentang
berapa lama lagi bumi tercinta kita ini akan bertahan bila proses perusakan
lingkungan terus terjadi seperti ini. Dampak yang nyata dari perusakan bumi
oleh manusia adalah adanya pemanasan global/global warming. Pasti banyak dari
kalian yang pernah mendengar 2 kata tersebut. Efek dari pemanasan global yang
telah berlangsung selama ini mulai kita rasakan sekarang yaitu seperti iklim
yang mulai tidak stabil, peningkatan permukaan laut akibat mencairnya es di
kutub, suhu global yang terus meningkat, gangguan ekologis dan masih banyak
lagi dampak negative lainnya. Hal ini diperparah oleh adanya penebangan liar
(Illegal Logging), pembangunan yang tidak tidak mengacu pada AMDAL dan lainnya.
Lantas
apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menanggulangi krisis kerusakan
lingkungan yang terjadi secara global ini?
Salah
satu langkah kongkret pemerintah dalam upaya menanggulangi kerusakan lingkungan
ini adalah dengan diberlakukannya mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup
(PLH) yang sudah mulai diajarkan pada tingkat SMP dan SMA, diharapkan dengan
diajarkannya mata pelajaran ini para murid bisa lebih mengerti dan peduli akan pentingnya menjaga
lingkungan disekitar kita. Lalu langkah apa yang bias kita lakukan sebagai
individu? Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu melestarikan
lingkungan di sekitar kita, yaitu seperti membiasakan diri membuang sampah pada
tempatnya, membedakan sampah menjadi sampah jenis organik yang salah satunya
bisa kita manfaatkan menjadi sumber pupuk dan jenis non-organik yang bisa kita
daur ulang menjadi barang yang berguna bagi kehidupan manusia itu sendiri. Ini
merupakan salah satu langkah kecil yang bila semua bisa melakukannya dapat
menyebabkan perubahan positif yang besar bagi kehidupan manusia, khususnya di
Indonesia ini.
Lalu hal
apa lagi yang dapat membantu menanggulangi krisis ini?
Salah satunya dengan mengikuti organisasi
pecinta lingkungan yang mulai berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Banyak
organisasi pecinta alam/lingkungan yang berdiri, dengan mengikuti organisasi
seperti ini diharapkan kita dapat lebih mencintai lingkungan kita, yang apabila
itu sudah terjadi maka merupakan hal yang mudah bagi kita untu terus berusaha
menjaga lingkungan hidup kita ini.
Secara
kelembagaan, kelompok pecinta alam
di Indonesia muncul sekitar tahun 1950 - an ketika sekelompok pemuda di Yogyakarta yang memang mengamati
tumbuhan dan hewan melakukan perjalanan menembus gunung dan rimba. Lalu di
tahun 1960 - an muncul kelompok WANADRI
di Bandung, MERMOUNC di
Yogayakarta, dan MAPALA UI yang
berdiri di Jakarta.
Kelompok Wanadri lebih suka menyebut dirinya pendaki gunung penempuh rimba. Mermounc adalah kependekan dari Merbabu Mounteneer Club ( kelompok
pendaki gunung Merbabu ). Sedang Mapala
UI menyebut dirinya sebagai Pecinta
Alam dengan menerapkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang bersifat Avonturir mendominasi pada masa awal kegiatan pecinta alam.
Pada
tahun 1970 - an lahir kelompok - kelompok pecinta alam dikalangan mahasiswa, pelajar, dan pemuda di daerah -
daerah. Kegiatan mereka paling menonjol adalah hiking dan mendaki gunung. Pada
dekade 1980 - an muncul kelompok - kelompok spesialis - spesialis seperti HIKESPI untuk para speleolog / caver /
penelusur gua, dan SKYGERS untuk
pemanjat tebing.
Organisasi pecinta alam kemudian
mengembangkan kualitas dan variasi kegiatannya antara lain Rock Climbing, Susur Gua ,
Arung Jeram dan kegiatan
petualangan lainnya. Disatu sisi mereka juga melakukan kegiatan ekspedisi,
penelitian, ceramah dan diskusi untuk menanggapi permasalahan - permasalahan
lingkungan.
Kelompok pecinta alam adalah independent, tidak
dibawah instansi maupun departemen. Organisasi pecinta alam yang tumbuh
dilingkungan masyarakat ( umum ) ataupun yang dibawah lingkungan perguruan
tinggi mempunyai misi tentang pelestarian
alam. Forum tertinggi dalam pecinta alam adalah Gladian Nasional Pecinta Alam se - Indonesia yang diselenggarakan
setiap 2 tahun sekali, dimana dalam forum gladian ini telah dihasilkan Kode Etik Pecinta Alam Indonesia.
Di Yogyakarta terbentuk Sekretariat Bersama Perhimpunan Pecinta Alam
Yogyakarta ( SEKBER PPA - DIY
berdiri pada tahun 1979 ), sebagai ajang komunikasi, koordinasi dan informasi.
“Pecinta
Alam”, sebenarnya adalah orang yang paling diyakini mempunyai kesadaran
akan lingkungan. Sebagai kelompok yang menggunakan media alam bebas dalam bekegiatan, pecinta
alam dituntut untuk mempunyai kesadaran yang tinggi dan didukung dengan
tindakan terhadap pelestarian alam. Organisasi
pecinta alam dalam berbagai bentuk dan visinya adalah orang - orang yang
paling dekat dengan alam. Banyak hal bisa diperbuat dalam setiap kegiatannya
dalam rangka pelestarian alam. Bentuk ‘Aid’
adalah yang paling sering dilakukan organisasi pecinta alam, karena
mudah dan tidak beresiko karena sifatnya sementara, tetapi hal ini sering tidak
tepat untuk sebuah kegiatan yang berlingkungan ( contoh; penghijauan disebuah
lokasi, kemudian ditinggalkan ).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
Dari
hasil pemikiran kelompok kami, hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut :
1.
Dengan semakin rusaknya lingkungan disekitar kita
ini, perlu adanya langkah kongkret dari semua kalangan baik pemerintah, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat luas. Ini disebabkan karena kerusakan
lingkungan ini merupakan masalah kita bersama yang harus kita tanggulangi
secara bersama. Tanpa peran aktif dari semua elemen masyarakat tidak akan ada
guna nya semua yang kita lakukan.
2.
Mengajarkan generasi muda kita untuk peduli dan
cinta akan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara
mengikuti organisasi pecinta lingkungan dan organisasi yang peduli akan
lingkungan. Dimana bila kita sudah mencintai lingkungan kita sudah tentu menjadi
hal yang mudah untuk kita menjaga lingkungan yang kita cintai.
3.
Membiasakan diri peduli terhadap lingkungan
sekitar. Banyak hal yang dapat kita lakukan salah satunya adalah membiasakan
diri membuang sampah pada tempatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar