Life's just a game It's just one epic holiday

Sabtu, 09 Oktober 2010

CONTOH KASUS KOPERASI

ANDREAN ALVARINO
2EB13
22209252

Kasus 1.
Koperasi Andrean memiliki jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya sebesar Rp 200.000.000, pada 31 Desember 2001 koperasi tersebut menyajikan perhitungan laba rugi singkat sebagai berikut :

Penjualan                                      Rp 500.000.000
Harga Pokok Penjualan                 Rp 400.000.000
Laba Kotor                                   Rp 70.000.000
Biaya Usaha                                  Rp 20.000.000
Laba Bersih                                   Rp 50.000.000

Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut:
  • Cadangan Koperasi     40%
  • Jasa Anggota               25%
  • Jasa Modal                  20%
  • Jasa Lain-lain               15%

    Buatlah:
    a. Perhitungan pembagian SHU
    b. Perhitungan persentase jasa modal
    c. Perhitungan persentase jasa anggota

    JAWABAN
    a. Perhitungan pembagian SHU
    Jumlah SHU yang dibagikan Rp 50.000.000
    Cadangan Koperasi     Rp. 50.000.000 x 40% =         Rp 20.000.000
    Jasa Anggota               Rp. 50.000.000 x 25% =         Rp 12.500.000
    Jasa Modal                  Rp. 50.000.000 x 20% =         Rp 10.000.000
    Jasa Lain-lain               Rp. 50.000.000 x 15% =         Rp   7.500.000
    Total 100%                                                                  Rp 50.000.000

    b. Persentase jasa modal
Gunakan rumus sebagai berikut:
(Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x 100%
= (Rp 10.000.000 : Rp 200.000.000) x 100% = 5 %

Jadi presentase jasa modalnya sebesar 5 %
Keterangan : Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib


c. Persentase jasa anggota
Gunakan rumus sebagai berikut:
(Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi) x 100%
= (Rp 12.500.000 : Rp 500.000.000) x 100% = 2,5 %




Contoh kasus 2

kasus lainnya dalam koperasi simpan pinjam adalah biasanya peminjam meminjam dana pinjaman dalam jumlah besar namun tidak dibarengi dengan jaminan yang pasti dan sesuai dengan dana yang dipinjamnya
Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan hal ini akibat kelalaian petugas koperasi yang tidak bisa menafsir harga barang yang dijamin oleh peminjam. Masalah-masalah seperti ini yang kerap sering menimbulkan banyaknya koperasi di Indonesia yang gulung tikar dalam jangka waktu yang relative singkat.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mendirikan koperasi yang kuat dan sehat, maka perlu adanya struktur organisasi yang kuat serta jujur dalam menjalankan koperasi tersebut serta anggota yang memiliki skill yang sesuai yang dibutuhkan oleh koperasi tersebut dalam menjalankan koperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar