2EB13
22209252
Kasus 1.
Koperasi Andrean memiliki jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya sebesar Rp 200.000.000, pada 31 Desember 2001 koperasi tersebut menyajikan perhitungan laba rugi singkat sebagai berikut :
Penjualan Rp 500.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 400.000.000
Laba Kotor Rp 70.000.000
Biaya Usaha Rp 20.000.000
Laba Bersih Rp 50.000.000
Penjualan Rp 500.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 400.000.000
Laba Kotor Rp 70.000.000
Biaya Usaha Rp 20.000.000
Laba Bersih Rp 50.000.000
Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut:
- Cadangan Koperasi 40%
- Jasa Anggota 25%
- Jasa Modal 20%
- Jasa Lain-lain 15%
Buatlah:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Perhitungan persentase jasa modal
c. Perhitungan persentase jasa anggota
JAWABAN
a. Perhitungan pembagian SHU
Jumlah SHU yang dibagikan Rp 50.000.000
Cadangan Koperasi Rp. 50.000.000 x 40% = Rp 20.000.000
Jasa Anggota Rp. 50.000.000 x 25% = Rp 12.500.000
Jasa Modal Rp. 50.000.000 x 20% = Rp 10.000.000
Jasa Lain-lain Rp. 50.000.000 x 15% = Rp 7.500.000
Total 100% Rp 50.000.000
b. Persentase jasa modal
Gunakan rumus sebagai berikut:
(Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x 100%
= (Rp 10.000.000 : Rp 200.000.000) x 100% = 5 %
= (Rp 10.000.000 : Rp 200.000.000) x 100% = 5 %
Jadi presentase jasa modalnya sebesar 5 %
Keterangan : Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib
c. Persentase jasa anggota
c. Persentase jasa anggota
Gunakan rumus sebagai berikut:
(Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi) x 100%
= (Rp 12.500.000 : Rp 500.000.000) x 100% = 2,5 %
Contoh kasus 2
= (Rp 12.500.000 : Rp 500.000.000) x 100% = 2,5 %
Contoh kasus 2
kasus lainnya dalam koperasi simpan pinjam adalah biasanya peminjam meminjam dana pinjaman dalam jumlah besar namun tidak dibarengi dengan jaminan yang pasti dan sesuai dengan dana yang dipinjamnya
Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan hal ini akibat kelalaian petugas koperasi yang tidak bisa menafsir harga barang yang dijamin oleh peminjam. Masalah-masalah seperti ini yang kerap sering menimbulkan banyaknya koperasi di Indonesia yang gulung tikar dalam jangka waktu yang relative singkat.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mendirikan koperasi yang kuat dan sehat, maka perlu adanya struktur organisasi yang kuat serta jujur dalam menjalankan koperasi tersebut serta anggota yang memiliki skill yang sesuai yang dibutuhkan oleh koperasi tersebut dalam menjalankan koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar